KERAJAAN ROMAWI

Posted by e-putra Senin, 07 Maret 2011 00.55
Asal Mula Kerajaan Romawi
Kerajaan Romawi (Latin: Regnum Romanum) adalah sebuah pemerintahan monarki di kota Roma dan wilayah kekuasaannya. Tidak banyak yang diketahui mengenai sejarah Kerajaan Romawi karena tidak ada sumber tertulis yang berasal dari zaman tersebut. Kebanyakan sumber ditulis selama masa Republik dan Kekaisaran berdasarkan pada legenda. Sejarah Kerajaan Romawi bermula sejak pendirian kota tersebut, sekitar tahun 753 SM dan berakhir setelah penggulingan kekuasaan para raja dan pendirian Republik pada tahun 509 SM.
Kerajaan Romawi bermula dari pemukiman di sekitar Bukit Palatine di sepanjang sungai Tiber di Italia Tengah. Wilayah itu subur dan bukit-bukitnya menyediakan perlindungan sehingga tempat itu mudah dipertahankan. Hal ini ikut berperan dalam kejayaan Roma kelak. Pada awalnya Romulus dan Remus berselisih mengenai tempat akan didirikannya kota. Ketika Romulus sedang membangun tembok kota, Remus mengejek dan mengganggu pekerjaannya. Puncaknya adalah ketika Remus melewati wilayah Romulus, Remus dibunuh oleh Romulus. Menurut sumber dari Livy, Plutarch, Dionysius dari Halicarnassus dan yang lainnya, kerajaan Romawi dipimpin oleh tujuh raja dalam masa 243 tahun.
Ketika bangsa Galia menyerang Roma setelah Pertempuran Allia pada 390 SM, (menurut Polybius pertempuran tersebut terjadi pada 387/386 SM) mereka menghancurkan semua catatan sejarah, sehingga tidak ada catatan sejarah dari masa kerajaan (//id.wikipedia.org).
Menurut berita lama, Roma didirikan oleh Remus dan Romulus pada tahun 750 BC. Keduanya merupakan putera Nars dari Rhea Silvita. Menurut Vergilus keduanya keturunan Teneas, seorang pahlawan Troya yang dapat melarikan diri saat terjadinya perang, Troya dikalahkan dan dibakar oleh bangsa Yunani.
Cerita lain menyebutkan bahwa Rhea Silvita adalah putri dari Albahonga yang melarikan diri ketika terjadi perselisihan dalam partai. Dalam pelariannya Rhea melahirkan Remus dan Romulus. Setelah Rhea Silvita meninggal kedua anaknya dipelihara oleh Srigala. Setelah keduanya besar mendirikan kota Roma pada tahun 750. (Berita lain menyebutkan tahun 753 BC)
Menurut cerita tersebut Remus lebih pandai dibandingkan Romulus, yaitu dalam hal pertanian dan membuat rumah. Hal itu berakibat terjadinya perseselisihan diantara keduanya dan Remus meninggal dunia dibunuh Romulus (Supriyanto, 2004:24).
Berdasarkan situs id.wikibooks.org Bangsa Romawi adalah penduduk kota Roma. Kota Roma dimulai dari perkampungan kecil di bukit-bukit Palatine dan Aventine. Diceritakan bahwa Romulus adalah raja pertama Roma, dan pendirian Roma secara tradisional terjadi pada 753 SM. Menurut legenda, Romulus merupakan keturunan pahlawan Troya, Aineias, yang bermigrasi ke Latium (Italia) setelah kejatuhan Troya.
Kerajaan Romawi dipimpin oleh tujuh raja. Raja ketujuhnya dikudeta dan rakyat Romawi menggantikannya dengan sistem pemerintahan republik pada 510 SM, sehingga Kerajaan Romawi berubah menjadi Republik Romawi. Pada masa kerajaan, tiga raja terakhir Romawi berasal dari bangsa Etruria (Tuscany modern). Pada waku itu, bangsa Etruria adalah orang-orang yang paling kuat dan berpengaruh. Bangsa Etruria juga mengajari bangsa Romawi mengembangkan tulisan, ilmu pasti, arsitektur, seni, dan agama.
Romawi memenangkan serangkaian perang melawan musuh maupun sekutunya sendiri di daerah Latium. Pada abad ketiga SM, Romawi sukses menaklukan sebagian besar semenanjung Italia. Taras (kelak Tartentum) meminta Pirrhos dari Epiros untuk membebaskan kota-kota Yunani di Italia yang dikuasai oleh Romawi. Pirrhos memenangkan beberapa pertempuran (281-275 SM), namun kehilangan banyak sekali pasukan. Karenanya, Pirrhos pernah berkata, "jika sekali lagi kita menang, kita tetap akan dihancurkan oleh Romawi". Hingga kini, ungkapan "Kejayaan Pirrhos" diucapkan untuk menyatakan suatu kemenangan dengan pengorbanan yang besar.
Pada akhirnya, Romawi mengalahkan Yunani pada Pertempuran Beneventum (275 SM), dan Pirrhos harus angkat kaki dari Italia.
Pada saat kampanye militer Pirrhos di Italia dan Sisilia, Kartaghe merupakan sekutu Romawi, karena Pirrhos juga menyerang kota Kartaghe di Sisilia. Tetapi, di kemudian hari Romawi tertarik untuk menguasai Spanyol dan kepulauan Sardinia dan Korsika, yang saat itu dikendalikan oleh Kartaghe. Maka Kartaghe pun berkonfrontasi melawan Romawi dan terjadilan Perang Punik Pertama (264-241 SM). Pada akhirnya Kartaghe terpaksa harus menyetujui perjanjian dari Romawi (www.anneahira.com).
Yang paling terkenal adalah Perang Punik Kedua (218-201 SM) ketika Kartaghe dipimpin oleh jenderal Hannibal Barca. Dengan membawa pasukan besar dari Kartaghe, Hannibal menginvasi Italia dan mengalahkan banyak legion Romawi. Hannibal menggunakan strategi serangan kejutan dan memenangkan pertempuran di Sungai Trebia (218 SM) dan di Danau Trasimene (217 SM). Pada Pertempuran Cannae, Hannibal kembali menunjukkan kehebatannya. Sementara Hannibal memimpin pasukan utamanya untuk menahan pasukan Romawi, sisa pasukannya mengelilingi pasukan Romawi dan memotong jalan keluar mereka. Pasukan Romawi lalu dihantam baik dari belakang maupun dari kedua sayap. Semua konsul dan dua mantan konsul Romawi terbunuh dalam pertempuran itu.
Romawi mengalami kerugian yang hebat namun mereka tidak menyerah pada Hannibal. Romawi lalu menunjuk salah satu jenderalnya, Quintus Fabius Maximus Kunktator, sebagai diktator. Strategi Fabius cukup sederhana: ikuti dan ganggu pasukan Hannibal, namun jangan lakukan pertempuran terbuka. Ini adalah jenis perang gerilya. Pada saat yang sama, Romawi mengirim pasukan yang dipimpin oleh Skipio bersaudara untuk menyerang basis Kartaghe di Spanyol, namun mereka terbunuh pada 211 SM. Skipio lain (anak dari salah satu Skipio yang terbunuh, kelak dikenal sebagai Skipio Afrikanus) memimpin serangan susulan dan berhasil menguasai Karthage Nova (Karthage baru) di Spanyol. Dia juga berhasil mengalahkan dan mengusir Hasdrubal Barca (adik Hannibal) dari Spanyol. Hasdrubal berusaha bergabung dengan kakaknya di Italia, namun usahanya digagalkan. Hasdrubal dikalahkan pada Pertempuran Metaurus (207 SM). Dengan perginya Kartaghe dari Spanyol, Skipio mengalihkan perhatiannya ke pusat pemerintahan Kartagahe, yaitu di Afrika. Hannibal tak punya pilihan selain meninggalkan Italia dan kembali ke Kartaghe ( Kansil, 1997:24).
Sebuah pertempuran besar terjadi di Zama pada 202 SM. Hannibal dan Skipio belum pernah bertempur sebelumnya, namun Skipio telah mempelajari taktik dan strategi Hannibal. Kali ini, pasukan kavaleri Romawi jumlahnya lebih banyak, dan Skipio menggunakan metode pengepungan milik Hannibal. Skipio mengirimkan pasukan kavalerinya untuk menyerang pasukan Hannibal dari belakang. Pada akhirnya, Kartaghe lagi-lagi harus menyetujui perjanjian damai hasil bikinan Romawi.
Tetapi, perdamaian dengan Kartaghe tidak menghentikan Romawi untuk mencari daerah jajahan baru di luar Italia. Pada saat kampanye militer Kartaghe di Italia, Filipos V (Philip V) dari Makedonia ikut membantu Kartaghe. Akibatnya Romawi pun menyerang Makedonia. Filipos V dikalahkan pada pertempuran di Kinosefalai (197 SM). Sekutu Filipos, Antioklos dari Suriah dan Asia Minor, juga ikut diserang dan dikalahkan. Di kemudian hari, Romawi kembali berperang melawan Makedonia, kali ini Makedonia dipimpin oleh putra Filipos V, yaitu Perseus. Makedonia dikalahkan pada pertempuran di Pidna (168 SM) dan Makedonia pun menjadi daerah jajahan Romawi ( Widyosiswoyo, 1992:45).
Sementara itu Kartaghe di Afrika dan Korintus di Yunani bangkit melawan Romawi. Namun Romawi mampu mengalahkan mereka. Pada 146 SM, Romawi membakar habis kota Kartaghe dan Korintus. Romawi juga menjual semua penduduk Korintus sebagai budak dan mengambil semua benda seni mereka. Dengan demikian, Afrika dan Yunani pun menjadi daerah kekuasaan Romawi.
Pada abad pertama SM, terjadi pemberontakan sipil di kota Roma. Para jenderal Romawi (yang sekalgus merupakan gubernur) saling memperebutkan kekuasaan. Pada 49 SM, terjadi lagi perang sipil antara Julius Caesar dan Pompey Magus. Caesar berhasil mengalahkan Pompey dan kembali ke Roma untuk membuat beberapa perubahan pada sistem politik Romawi. Namun dia dibunuh pada 44 SM. Persekutuan sementara didirikan oleh Oktavianus (keponakan Caesar), dan Markus Antonius (Mark Antony), salah satu anak buah Caesar. Mereka berbagi kekuasaan, Oktavianus memerintah wilayah barat, sedangkan Antonius mengurusi wilayah timur, seperti Yunani dan Suriah. Suatu hari, Antonius jatuh cinta pada Cleopatra, ratu Mesir dan mantan kekasih Caesar. Antonius lalu menceraikan saudari Oktavanianus dan menikahi Cleopatra, akibatnya terjadi perang antara keduanya. Oktavianus berhasil mengalahkan Antonius pada pertempuran laut di Aktium pada 31 SM. Antonius dan Cleopatra lalu bunuh diri (www.bstorage.com).
Sebagai satu-satunya pemegang kekuasaan, Oktavianus pun menjadi kaisar pertama Romawi pada 30 SM. Pada 27 SM, Oktavianus kembali ke Roma dan mulai melakukan reformasi pemerintahan. Namanya diganti menjadi Augustus Caesar. Romawi akhirnya kembali pulih setelah perang sipil yang panjang. Karya-karya Virgilus dan Ovidius bermunculan pada periode ini.
Selama perang sipil, Romawi memberikan kewarganegaraan Romawi pada para sekutunya, setelah Perang Sosial (91-89 SM). Pada masa Julius Caesar, kewarganegaraan boleh diberikan pada orang non-Italia, misalnya orang Galia, dan pada orang yang ingin tinggal di Kekaisaran Romawi. Salah satu warga Romawi yang terkenal adalah Saulus yang Yahudi, yang kelak dikenal sebagai Rasul Paulus.
Banyak di antara kaisar Romawi yang tak dilahirkan di kota Roma. Mungkin satu-satunya syarat untuk menjadi kaisar Romawi adalah harus warga Romawi. Kadanag, Senat memilih orang sebagai kaisar, namun di lain waktu, kandidat kaisar dicalonkan oleh pasukan Romawi di berbagai provinsi.
Augustus meninggalkan dinasti di Romawi setelah dia meninggal pada 41 M. Dia diteruskan oleh pemerintahan Tiberius (14-37 M), Kaligula (37-41 M), Klaudius (41-54 M) dan Nero (54-68 M). Dinasti itu berakhir setelah kaisar Nero wafat pada 68 M. Dia bunuh diri setelah rakyatnya memberontak padanya. Setelah Nero, Romawi dipimpin oleh tiga kaisar dan masa pemerintahan mereka berlangsung pendek.
Pada 69 M, gubernur Romawi, Vespasianus (69-79 M), menjadi kaisar dan mendirikan dinasti yang baru. Di digantikan oleh putranya Titus (79-81 M) dan Domitianus (81-96 M).
Kekaisaran Romawi mencapai level dan stabilitas yang baru ketika dipimpin oleh kaisar Trajanus (98-117 M), Hadrianus (117-138 M) dan Antoninus Pius (138-161 M). Markus Aurelius (161-180 M) harus menjalani serangkaian pertempuran melawan kaum barbar di perbatasan Romawi. Dia digantikan oleh Kommodius, yang dibunuh pada 192 M. Pada abad ketiga M, terjadi gejolak dan pemberontakan di Romawi yang menyebabkan keterpurukan ekonomi.
Kaisar Diokletianus (284-305 M) dan koleganya Maximianus berusaha membangun kembali kekaisaran. Pengganti Diokletianus adalah Konstantius, yang merupakan ayah Konstantinus Agung (312-337 M). Adalah Konstantinus yang memindahkan ibukota ke Bizantium, yang namanya diganti menjadi Konstantinopel. Konstantinus juga menjadikan Nasrani sebagai agama negara, walaupun dia sendiri baru dibaptis menjelang saat-saat kematiannya.
Pada abad keempat Masehi, perbatasan Romawi mendapat tekanan hebat dari kaum barbar, terutama oleh kaum Jerman. Kekaisaran Romawi lalu dibagi menjadi dua (394), dan masing-masing dipimpin oleh putra-putra kaisar Theodosius: Honorius memerintah di Romawi Barat, dan Arkadius berkuasa di Romawi Timur. Ada dua kelompok kaum Goth yang paling merusak Romawi, yaitu Visigoth dan Ostrogoth. Kaum Visigoth, dipimpin oleh Alarik, menyerang kota Roma pada 410 M. Karena hal ini, Honorius memanggil pulang legionnya yang sedang bertugas di Britania dan menyuruh mereka untuk mengabaikan daerah tersebut. Romawi Barat lalu diserang oleh Attila orang Hun, yang pasukannya berasal dari Asia Tengah. Attila dikalahkan pada Pertempuran Chalons di Perancis pada 451 M. Attila meninggal pada 453 M, namun setahun sebelumnya Atilla sempat menghancurkan daerah Aquileia di Italia Utara.
Adalah kaum Ostrogoth yang berhasil menaklukan Kekaisaran Romawi Barat. Pemimpin Ostrogoth, Odoaker, mengangkat dirinya sebagai Raja Italia. Dia juga mengasingkan kaisar terakhir Romawi, Romulus Augustus, ke Campagnia pada 76. Kaum Ostrogoth lainnya, dipimpin oleh Theodorik Agung, menginvasi Italia pada 489 M dan mendirikan kerajaan di Italia utara pada 493 M. Masa pemerintahan Theodorik berakhir pada 526 M, namun legendanya tetap abadi. Theodorik menjadi pahlawan dalam mitologi Norwegia, dan dia dikenal sebagai Dietrich dari Verona (atau Theodorik dari Bern).

SISTEM LEMBAGA POLITIK KERAJAAN ROMAWI
            Dalam perkembangan selanjutnya Roma mempunyai peranan penting dalam politik di Italia. Menurut cerita lama pemerintahan Roma dijalankan oleh tujuh orang raja sampai tahun 510 BC. Diantara raja-raja tersebut, yaitu raja Pompillius. Ia peletak dasar-dasar agama kerajaan Roma. Servius Fullius dianggap sebagai penyusun cara-cara pemerintahan dan perundang-undangan kerajaaan Roma.
            Menurut Servius Fullius kerajaan Roma bukan kekuasaan raja secara mutlak, tetapi rakyat diberi wewenang dan tanggung jawab dalam pemerintahan. Oleh sebab itu rakyat membentuk dewan yang disebut dewan Comitia. Keanggotaan dewan tersebut terdiri dari  para kepala suku. Kedudukan dewan adalah sebagai penasehat raja. Oleh karena dewan tersebut terdiri dari para kepala suku. Kedudukan dewan adalah sebagai penasehat raja. Oleh karena dewan tersebut terdiri dari perwakilan suku maka disebut Comitia Centuriata (dewan suku-suku).
            Pemerintahan pada mulanya cenderung demokratis, tetapi kemudian berubah menjadi dictator pada saat diperintah oleh Tarquinius. Ia menekan golongan patricia (waktu itu kepala suku). Anal tarquinius Superbus setelah menggantikan ayahnya, ia berusaha gaya pemerintahan ayahnya tetapi golongan patricia dibawah pimpinan Jubius brutus mengadakan pemberontakan dan dapat menumbangkan pemerintahan kerajaan. Sejalan dengan keruntuhan kerajaan tersebut maka berakhir pula bentuk kerajaan dan dimulailah bentuk baru, yaitu Republik (respublica) kekuasaan berada ditangan para kepala suku (Supriyanto, 2004:24).


Raja
            Romawi awal adalah sebuah monarki yang dipimpin oleh seorang raja (Latin: rex). Semua raja Romawi dipilih oleh rakyat Roma kecuali Romulus yang menjadi raja karena dia yang mendirikan Roma. Dengan asumsi bahwa raja berdaulat penuh dan memegang kekuasaan tertinggi negara, maka raja juga adalah sekaligus:
·         Kepala pemerintahan - memiliki kekuasaan untuk menegakkan hukum, mengelola semua harta milik negara, dan mengawasi semua pekerjaan umum.
·         Kepala Negara - mengatur hubungan dengan kerajaan lain dan menerima duta besar.
·         Pemimpin Legislatif - merumuskan dan mengajukan undang-undang.
·         Panglima tertinggi - komandan militer Romawi dengan kekuasaan mengatur legiun, menunjuk pemimpin militer, dan menyatakan perang.
·         Pemimpin keagamaan - mewakili Romawi dan rakyatnya di hadapan para dewa, memiliki kendali administratif atas agama Romawi.
·         Hakim Agung - mengambil keputusan mengenai semua kasus pidana dan perdata (//www.unikaja.com).

Kepala pemerintahan
Raja diberikan kekuasan pemerintahan, kehakiman, dan militer tertinggi dengan penggunaan imperium. Imperium dimiliki raja seumur hidupnya dan membuat raja kebal terhadap pengadilan. Sebagai pemilik tunggal imperium di Roma pada saat itu, raja memiliki kekuasaan eksekutif tertinggi serta kekuasaan militer sebagai panglima tertinggi seluruh legiun Romawi. Selain itu, hukum yaang menjaga warga negara dari penyalahgunaan magistratus yang memiliki imperium, tidak ada pada masa raja (Harris, 1977:67).
Kekuasaan raja yang lainnya adalah hak untuk menunjuk atau mencalonkan pejabat pada semua jabatan. Raja menunjuk tribunus celerum untuk bertugas sebagai tribunus suku Ramnes di Roma sekligus sebagai komanan pengawal pribadi raja, Celeres. Raja diharuskan menunjuk tribunus ketika mulai menjabat dan ketika akan meninggal. Tribunus merupakan jabatan tertinggi kedua setelah raja dan juga memiliki hak untuk memanggil rapat Majelis Curiate.
Jabatan lainnya yang ditunjuk oleh raja adalah praefectus urbi, yang bertindak sebagai penjaga kota. Ketika raja sedang berada di luar kota, prefek memiliki semua kekuasaan dan hak raja, bahkan diberikan imperium selama berada di dalam kota.
Raja juga merupakan satu-satunya orang yang bisa mengangkat bangsawan menjadi anggota Senat.

Pemimpin keagamaan

Raja memiliki hak pada auspicium atas nama Roma dan kepala augurnya, dan tidak ada bisnis publik yang dapat dilaksanakan tanpa kehendak dewa menjadikan asupicium penting. Orang-orang mengenal raja sebagai perantara antara manusia dengan dewa (pontifex, "pembangun jembatan") dan dengan dimikian mereka memandang raja dengan sangat religius. Ini menjadikan raja sebagai pemimpin agama negara. Raja bisa mengatur kalender Romawi, dia juga menyelenggarakan semua upacara keagamaan dan menunjuk pejabat keagaamaan yang lebih rendah. Diceritakan bahwa Romulus merupakan pendiri jabatan augur sekaligus merupakan augur terhebat. Demikian juga raja Numa Pompilius, yang mengembangkan dasar-dasar dogma keagamaan Romawi

Pemimpin legislatif

Di bawah kepemimpinan raja, lembaga legislatif (Senat dan Majelis Curiate) hanya memiliki sedikit kekuasaan; mereka bukanlah lembaga yang independen karena mereka tidak memiliki hak untuk berkumpul dan mendiskusikan masalah kenegaraan sesuai kehendak mereka. Mereka hanya bisa berkumpul jika dipanggil oleh raja dan hanya boleh mendiskusikan masalah sesuai keinginan raja. Walaupun begitu, Majelis Curiate memiliki hak untuk meluluskan hukum yang diusulkan oleh raja, sedangan senat berfungsi sebagai dewan kehormatan. Senat bertugas menasehati raja namun tidak bisa mencegah tindakan raja. Satu-satunaya tindakan raja yang tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan Senat dan Majelis Curiate adalah menyatakan perang terhadap negara lai

Hakim agung
Memiliki imeperium memjadikan raja berhak menentukan putusan dalam semua kasus pengadilan, karena raja juga dapat berfungsi sebagai sebagai kepala keadilan Roma. Meskipun raja bisa menunjuk pontif untuk bertugas sebagai hakim dalam perkara-perkara kecil, raja memiliki otoritas tertinggi dalam semua kasus yang dibawa ke hadapannya, baik perkara pidana maupun perdata. Ini menjadikan raja sangat berkuasa baik dalam masa damai maupun dalam masa perang. Beberapa sejarawan percaya bahwa keputusan raja tidak dapat diganggu gugat dan dengan dimikian tidak dapat dilakukan banding. Namun beberapa sejarawan lainnya meyakini bahwa permohonan banding dapat diajukan pada raja oleh kalangan bangsawan pada pertemuan Majelis Curiate.
Untuk membantu raja, sebuah dewan bertugas menasehati raja selama persidangan, namun rajalah yang berhak menentukan putusan akhirnya. Raja juga menunjuk dua detektif kriminal (Quaestores Parridici) sebagai pengawas pada kasus-kasus pengkhianata  Menurut Livius, Tarquinius Superbus, raja ketujuh dan terakhir Romawi, menghakimi kasus-kasus kriminal tanpa penasehat, sehingga menciptakan ketakutan pada orang-orang yang hendak melawannya (//id.wikipedia.org).


Daftar raja yang pernah memerintah
            Dalam situs www.unikaja.com terdapat daftar nama raja yang pernah memerintah pada masa Kerajaan Romawi, yaitu :

 Romulus
Romulus adalah raja pertama sekaligus pendiri Roma. Romulus mendirikan Roma di atas bukit Palatine. Setelah mendirikan Roma, Romulus mengizinkan semua laki-laki, baik manusia bebas ataupun budak, untuk datang dan menjadi warga Roma. Untuk menyediakan istri bagi warganya, Romulus menculik wanita-wanita kaum Sabin sehingga kerajaan Sabin memerangi Roma. Setelah berperang dengan kaun Sabin, Romulus berbagi gelar dengan raja Sabin, Titus Tatius. Pada masa pemerintahannya, Roma juga berperang dengan kerajaan Fidenate dan Veii.
Romulus memilih 100 orang bangsawan untuk membentuk senat sebagai dewan penasihat bagi raja. Setelah penggabungan dengan Sabin, Romulus menambah lagi 100 sebagai senat. Romulus membagi rakyatnya menjadi tiga puluh curiae (golongan), dinamai berdasarkan tiga puluh wanita Sabin yang berperan dalam menghentikan perang antara Romulus dan Titus Tatius. Pewakilan tiap Curiae berkumpul membentuk Dewan Curiata. Setelah kematiannya pada usia 54 tahun, Romulus dipuja sebagai Quirinus, dewa perang.

 Numa Pompilius
Setelah kematian Romulus, terjadi masa interregnum selama satu tahun dimana 10 orang anggota senat terpilih memerintah sebagai interrex. Senat kemudian memilih Numa Pompilius, seorang Sabin, untuk menjadi raja berikutnya. Dia dipilih karena reputasinya sebagai orang yang adil dan beriman. Meskipun awalnya Numa tidak mau menerima jabatan kerajaan, ayahnya meyakinkannya untuk menerima posisi itu sebagai cara untuk melayani para dewa.
Masa pemerintahan Numa ditandai dengan perdamaian dan reformasi keagamaan. Numa membangun kuil Janus dan melakukan kesepakatan damai dengan kerajaan tetangga Roma. Numa kemudian menutup pintu kuil tersebut untuk menunjukkan keadaan damai. Numa juga banyak menetapkan dan mendirikan jabatan keagamaan di Roma, contohnya perawan vesta, Pontifex Maximus, Salii, flamine. Numa mereformasi kalender Romawi dengan menambahkan bulan Januari dan Februari sehingga totalnya menjadi 12 bulan.
Numa mengatur wilayah Roma menjadi distrik-distrik untuk menciptakan aministrasi yang lebih baik, membagi-bagi tanah kepada para penduduk, dan membentuk serikat dagang. Tradisi mengatakan bahwa pada masa pemerintahan Numa perisai Jupiter jatuh dari langit, dengan masa depan Roma tertulis di atasnya. Numa memerintahkan untuk membuat sebelas salinannya, yang kemudian dipuja sebagai benda suci oleh orang Romawi. Numa memerintah selama 43 tahun dan meninggal secara alami.

 Tullus Hostilius
Tullus Hostilius adalah raja yang lebih suka berperang dibanding mengurusi masalah keagamaan. Pada masa pemerintahannya, Roma memusnahkan kerajaan Alba Longa dan mengambil seluruh penduduknya. Dia juga berperang dengan kerajaan Fidenae, Veii, dan Sabin. Dia membangun tempat baru untuk senat, Curia Hostilia, yang bertahan sampai 500 tahun setelah kematiannya. Dalam suatu cerita, Tullus mengabaikan para dewa hingga akhirnya ia jatuh sakit. Tullus kemudian memanggil Jupiter dan memohon pertolongannya namun Jupiter membakar sang raja dengan petirnya. Tullus memerintah Roma selama 31 tahun.

 Ancus Marcius
Setelah kematian Tullus Hostilius yang misterius, senat Romawi memilih cucu Numa Pompilius, Ancus Marcius, sebagai raja. Seperti kakeknya, Ancus Marcius lebih suka perdamaian dan hanya berperang jika dia diserang. Dia melakukan kesepakatan damai dengan kerajaan tetangga Roma dan membuat mereka bersekutu dengan Roma. Dia banyak membangun infrastruktur, seperti penjara pertama Roma, pelabuhan, dan pabrik garam. Dia juga membangun jembatan pertama yang melalui sungai Tiber. Setelah memimpin selama 25 tahun, Dia meninggal secara alami seperti kakeknya, menandai berakhirnya pemerintahan raja Latin-Sabin di Roma.

 Tarquinius Priscus
Tarquinius Priscus merupakan keturunan Etruska. Setelah pindah ke Roma, dia diadopsi oleh Ancus Marcius. Dalam masa pemerintahannya, dia memenangkan banyak peperangan melawan kerajaan lain dan membuat Roma memperoleh banyak harta rampasan perang. Dia menambahkan 100 anggota dari suku Etruska ke dalam senat. Dia juga menambah jumlah tentara menjadi 6.000 infantri dan 600 kavaleri. Dia membangun kuil Jupiter, Circus Maximus (arena balap kereta kuda), mendirikan Forum Romawi, mengadakan kompetisi olahraga Romawi, dan memperkenalkan lambang militer Romawi. Setelah menjadi raja selama 25 tahun, dia dibunuh oleh anak kandung Ancus Marcius.

 Servius Tullius
Tarquinius Priscus digantikan oleh menantunya, Servius Tullius. Servius adalah raja Roma kedua yang merupakan keturunan Etruska. Servius mengadakan sensus penduduk pertama dan membagi-bagi penduduk Roma berdasarkan tingkat ekonominya dan wilayah geografisnya. Dia mendirikan Dewan Centuria dan dewan Suku. Dia membangun kuil Diana dan tembok yang mengelilingi tujuh bukit di Roma. Dia memerintah selama 44 tahun kemudian dibunuh oleh putrinya (Tullia) dan menantunya (Tarquinius Superbus).

 Tarquinius Superbus
Tarquinius Superbus anak dari Tarquinius Priscus dan menantu Servius Tullius. Tarquinius Superbus juga adalah orang Etruska. Tidak seperti raja-raja sebelumnya, masa pemerintahan Tarquinius Superbus diisi dengan kekejaman dan teror sehingga rakyat memberontak padanya. Kekuasaan Tarquinius Superbus berakhir pada 510 SM, sekaligus menandai berakhirnya pengaruh Etruska di Romawi dan pembentukan Republik. Sementara Tarquinius Superbus melarikan diri ke kota Tusculum dan kemudian ke Cumae, di mana ia meninggal dunia pada 495 SM.

SISTEM KEPERCAYAAN / AGAMA PADA MASA KERAJAAN ROMAWI

 PENYEBARAN AGAMA KRISTEN DI ROMAWI
Kurang lebih tiga abad setelah kematian Kaisar Augustus (wafat pada tahun 14 Masehi), Roma yang berbentuk kekaisaran telah berkembang dengan pesatnya. Dengan wilayah yang luas dan kekuatan militer yang tak terkalahkan, kekaisaran Romawi menjadi kekaisaran terbesar di dunia yang telah dikenal ketika itu, masa yang biasa disebut Pax Romana, di mana pun terwujud.
Pada saat inilah, agama Kristen mulai tumbuh dan berkembang di Roma. Tidak seperti agama-agama sebelumnya, yang diwariskan dari generasi ke generasi sebagai ciri-ciri budaya suatu bangsa, agama Kristen secara aktif mempertobatkan mereka yang belum percaya. Agama Kristen bermula dari Timur Tengah dan menyebar hingga ke Yunani dan Mesir. Para utusan Injil Kristen terutama murid Yesus, Petrus (?-67 Masehi), perintis penyebaran agama Kristen, bersama-sama Saulus dari Tarsus (5-67 Masehi), kini dikenal sebagai Paulus, memberitakan agama yang baru itu ke seluruh wilayah Kekaisaran dan bahkan sampai ke Roma.
Pada awalnya, kedatangan agama baru ini bisa ditoleransi oleh orang Romawi. Namun pada perkembangan selanjutnya, orang Romawi mulai khawatir akan penyebaran agama Kristen yang begitu cepatnya. Mereka mengkhawatirkan agama ini akan memecahbelah persatuan bangsa Romawi. Maka dimulailah pembantaian terhadap orang-orang yang memeluk agama Kristen. Mereka dibunuh, ditindas atau dijadikan umpan singa di arena sirkus. Meskipun demikian, gerakan-gerakan bawah tanah orang Kristen tetap aktif menyebarkan agama, mereka menjadikan Roma sebagai pusat gerakan mereka.
Hingga suatu ketika, keadaan ini berubah ketika Constantinus (280-337 Masehi), yang memeluk agama Kristen, berkuasa. Di bawah kepemimpinannya, agama yang awalnya ditentang ini, mulai diterima dan bahkan dikembangkan. Bahkan, ia sempat menjadi penengah dalam sebuah perselisihan serius mengenai doktrin antara golongan barat dan timur dalam Gereja. Ia mengundang para uskup yang mewakili kedua golongan itu untuk menghadiri sebuah Konsili Nicea tahun 325 Masehi. Di sana perbedaan-perbedaan di antara mereka diselesaikan. Pengakuan Iman Nicea, yang naskahnya dibuat pada konferensi tersebut, menetapkan keyakinan-keyakinan Kristen yang mendasar yang dapat disepakati kedua golongan.
Selanjutnya, Constantinus mengambil sejumlah langkah untuk menyelamatkan orang Kristen dari kehancuran, baik sebagai akibat penganiayaan eksternal ataupun perselisihan internal. Ia juga menetapkan agama Kristen sebagai agama negara di seluruh pemerintahan Kekaisaran Romawi.
Karena jasa-jasanya itulah, agama tersebut mulai tersebar bahkan menjadi dominan di seluruh Eropa (karena ketika itu, Romawi menguasai hampir seluruh daratan Eropa) (//id.wikipedia.org).

 BERKEMBANGNYA AGAMA NASRANI
Pada awal perkembanganya agama nasrani banyak mendapat tekanan dari pemerintah karena agama ini dianggap menyalahi kepercayaan setempat yang punya banyak dewa atau disebut polytheisme sedangkan agama nasrani lebih menjurus ke monotheisme tetapi pada perkembangan selanjutnya ajaran agama nasrani mampu berkembang cukup pesat pada golongan masyarakat bawah yang pada perkembangan selanjutnya para penguasa juga memulai memeluk agama ini. Ini tidak lain juga merupakan imbas dari kekacauan yang terjadi di kekaisaran Roma yang memicu tumbuhnya keinginan untuk memilih agama yang lebih baik dari agama yang dianut mereka sebelumnya sebagai pegangan hidup. Masyarakat Romawu sudah tidak percaya lagi pada dewa yang mereka sembah karena mereka sudah punya anggapan bahwa dewa-dewa tersebut tidak mampu menyelesaikan persoalan mereka.
Pada awal abad 4 M, Kaisar Roma yang bernama Konstatin memeluk agama nasrani dan melegalkan masyarakatnya untuk menganut agama nasrani. Dia melakukan hal itu karena saat bertempur dia melihat di angkasa salib dengan tulisan (dengan tanda ini engkau akan menang).Dan hal itu membuat ia yakin bahwa agama nasrani adalah agama yang benar. Pada saat itulah agama nasrani berkembang pesat tetapi sudah kehilangan bentuk aslinya.
Kini justru Romawi lah yang mempengaruhi agama tersebut. Pengaruh tersebut adalah adanya suatu organisasi yang memicu munculnya susunan organisasi gereja, dengan posisi tertinggi yaitu Paus. Gereja menjelma menjadi suatu negara tersendiri, dengan istana Paus di Vatikan yang menjadi pusat agama nasrani. Segala kekuasaan dalam gereja berasal dari pusat yang menjadikan Paus menjadi pemimpin tertinggi gereja yang tidak hanya mengurus masalah kerohanian saja tetapi juga sudah lebih ke politik.
Suatu jemaat nasrani mengangkat seorang presbyter(biskop). Kemudian untuk kota diangkat seorang patriarch sehingga pada 400 M patriarch-patrioarch tersebut mengakui kekuasaan Vatikan dan tunduk terhadap Paus, sementara imam-imam gereja dalam suatu muktamar gereja menetapkan ajaran agama nasrani hingga kepada hal-hal yang kecil dan khusus.
Pada perkembangan selanjutnya dibentuk suatu hierarki gereja yang kokoh dengan Roma sebagai pusatnya. Dimana di pucuk pimpinan ada Paus dibawahnya dan ada kardinal, kemudian biskop pertama (aarts bisschop), diikuti oleh biskop, pastur dan (apellon) masing-masing bertanggung jawab pada orang yang ada diatasnya. Dalam organisasi gereja tersebut terlihat benar tradisi pemerintahan Romawi sebagai pengaruhnya.
Perkembangan agama Kristen yang begitu pesat ternyata menimbulkan banyak masalah baru, diantaranya yaitu banyak orang yang masuk Kristen hanya untuk menanamkan pengaruh di komunitas-komunitas Kristen tersebut, sehingga banyak orang yang masuk Kristen hanya ikut-ikutan saja tidak berdasarkan hati nurani. Melihat gejala sosial tersebut para pemeluk agama Kristen yang puritan sangat prihatin sehingga mereka mengundurkan diri dari dunia ramai dan menyepi ditempat-tempat seperti hutan, gunung, dan padang pasir sebagai pertapa. Hidup para pertapa itu serba sulit, namun mereka punya pengikut yang banyak, bahkan beberapa diantara mereka melakukan askekitisme yang cukup ekstrim. Diantara para pertapa yang terkenal itu adalah Santo Anthonius dari Mesir, dan Santo Simean Stylitus.

Namun cara hidup diatas dipandang oleh orang kebanyakan sebagai hal yang terlalu sulit untuk dilakukan sehingga pada perkembangan selanjutnya muncul gaya pertapaan baru yang diperkenalkan oleh Santo Pachomius. Cara baru ini adalah tetap bertapa dan menyendiri tetapi masih diharuskan untuk bekerja, dan berdoa dan membanca injil bersama-sama dengan sesama pertapa. Ini disebabkan karena dorongan alamiah seorang manusia untuk berkumpul dan bersosialisasi dengan manusia lain. Tidak heran bila banyak pemeluk agama Kristen yang menerima ajaran ini dan beribu-ribu orang di Mesir hulu mengikuti tata cara Pachomius ini.
Tetapi pada perkembangan selanjutnya muncul lagi revolusi sistem pertapaan tapi sistem ini lebih mirip atau lebih baik disebut sistem kebiaraan. Pencetus cara baru ini adalah Santo Dasil yang menyebutkan bahwa seorang pertapa seharusnya orang yang hidup dilingkungan keagamaan, hidup bersama dalam suatu lingkungan peribadatan dilakukan juga bimbingan terhadap pembacaan Injil. Dengan cara ini muncul biara-biara yang fungsinya sebagai tempat peribadatan umat Nasrani.
Umat Nasrani sendiri memiliki seorang rasul yang bernama Yohannes yang meninggal sekitar tahun 101, dan dengan kematiannya ini menandai bahwa telah berakhir zaman apostolik(zaman rasul-rasul) kemudian muncul bapa-bapa apolistik yang dianggap menerima perintah khusus dari para rasul. Diantara para bapa apolistik itu yang sangat terkenal adalah St Clement, St Ignatius dan St Polycarpus. Setelah zaman para bapa apostolik, munculah para bapa gereja. Biasanya mereka adalah orang berwatak mulia dan berdisiplin tinggi. Karya-karya mereka lazim disebut patristik yang sangat berpengaruh pada Eropa abad pertengahan_dan_modern.
            Beberapa bapa gereja tersebut adalah Uskup Eusebius, St Ambrosius, St Jeremius dan St Agustinus. Karya Eusebius yang paling terkenal adalah sejarah gereja yang menjadi acuan bagi karya-karya sejarah perkembangannya gereja oleh generasi selanjutnya. St Ambrosius yang dikenal sebagai Uskup Milan memperkenalkan hymne liturgi ke gereja. St Jeremies menciptakan karya yang sangat penting bagi gereja. Karya tersebut adalah terjemahan kitab perjanjian lama dan baru ke bahasa Latin. St Agustinus adalah penulis dan pemikir terbesar di kalangan gereja Kristen di Eropa. Karya tersebut diantarannya adalah Confessions(pengakuan-pengakuan), De Civitas dei, atau the city of God (kota Tuhan). Dengan perkembangan itulah agama Kristen berkembang dengan pesat didataran Eropa (//sebuahkerajaan.blogspot.com).


AGAMA MASYARAKAT ROMAWI
            Agama orang Romawi disebut Religio (religar) maksudnya semua aturan harus teliti, supaya kekuasaan diatas manusia menjadi puas dan tidak marah. Untuk itu pejabat agama berusaha mendamaikan dunia dan dunia atas dewa. Apabila ada kejelekan / kejadian merisaukan manusia yang tidak dapat diatasi dianggap sebagai suatu tanda dunia atas marah.
            Orang Romawi percaya terhadap Gonius, ia melindungi setiap orang dan lahir juga mati bersama yang dilindungi. Zugur adalah dukun yang bertugas mencari kehendak dewa, dan Sybelle adalah imam wanita yang memberi ramalan di Orakel yang ramalannya dibukukan menjadi semacam buku suci.
            Pontifex adalah sebuah badan yang tugasnya mengawasi upacara agama. Ketuanya disebut Pontifex maximus. Oleh karena pengaruh Yunani, maka dewa-dewa Romawi dibayangkan sebagai manusia tetapi lebih sempurna. Pada saat Romawi itu pejabat agama digaji Negara, ia bertugas mendamaikan manusia dengan dunia atas (Paz Deoum).
            Di samping itu tugas dukun selain mencari kehendak dewa dengan melalui Orakel, juga melalui hati hewan korban serta pelepasan burung.
            Orang Romawi mengenal dewa sebagai personifikasi alam dan dalam perkembangannya sejajarkan dengan dewa-dewa Yunani. Diantara dewa-dewa tersebut, yaitu :

a.       Jupiter Capitolinus
Ia menguasai hujan, Guntur, pelindung Negara dan sebagai pemelihara keadilan. Ia disamakan dengan dewa Zens dari Yunani. (Yu=Zens=Dens;Piter=Ayah)
b.      Dewi_Vesta
      Ia pelindung rumah tangga dan kaum pekerja. Vasta adalah penjaga kuil untuk dewi Vesta, berisi api suci.
c.       Saturnus
Ia dewa pelindung gandum
d.      Venus
Ia adalah dewa cinta yang di Yunani adalah Aprodite
e.       Vulcanus
Ia adalah dewa api di Yunani adalah dewa Hepkaestos
f.       Apollo
Ia adalah dewa kesenian, di Yunani namanya Apollo juga
g.      Mars
Ia adalah dewa perang, di Yunani dewa Ares namanya
h.      Neptunus
Ia adalah dewa laut, di Yunani dewa Poseidon namanya
i.        Merkurius
Ia adalah dewa perdagangan, di Yunani namannya dewa Hermes
Yuno, di Yunani namanya Hera (Supriyanto, 2004:27-29)

 DEWA-DEWA BANGSA ROMAWI
Berdasarkan buku Kumpulan Mitologi dan Legenda Yunani dan Romawi yang dibuat oleh E.M Berens pada tahun 2010 halaman 177-203, terdapat kumpulan materi yang berisikan dewa-dewa bangsa romawi, yaitu :

 JANUS
Sejak awal zaman, bangsa Romawi memperlakukan Janus dengan penuh kasih saying dan pemujaan, dan dianggap sebagai seorang dewa yang menduduki tingkatan setelah Jupiter, dan melaluinyalah semua doa dan permohonan disampaikan kepada dewa lainnya.
Ia diyakini melindungi segala awalan. Oleh sebab itu, ia jugalah yang menetapkan tahun, bulan, dan musim, dan seiring dengan waktu dianggap sebagai pelindung khusus bagi awal usaha manusia. Bangsa Romawi yang menganggap sebuah awal yang penuh keberuntungan adalah hal penting sebagai sumbangan besar terhadap keseluruhan usaha, menjelaskan keberadaan posisi Janus yang tinggi dan membuatnya sebagai dewa segala awalan.
Dewa ini dulunya merupakan dewa matahari kuno suku-suku Italia, yang bertugas sebagai pembuka dan penutup pintu gerbang langit tiap pagi dan sore. Maka dari itu, ia dianggap sebagai penjaga gerbang langit, dan sebagai dewa pelindung bagi semua gerbang, dan semua bentuk jalan masuk lainnya di bumi.
Kenyataan bahwa ia adalah dewa gerbang kota, yang dinamakan Jani, dikaitkan dengan mitologi berikut. Setelah penculikan yang dilakukan bangsa Romawi terhadap kaum wanitanya, bangsa Sabine melakukan tindakan balas dendam dengan menjajah kota Roma, dan baru saja akan memasuki gerbang kota ketika tiba-tiba belerang panas menyembur keluar dari bumi, yang diyakini dikirim oleh Janus sebagai perlindungannya terhadap mereka, dan menghentikan usaha musuh.
Sebagai penjaga gerbang dan pintu, ia juga sebagai pelindung rumah. Maka itu kuil kecil dibangun untuknya di atas pintu rumah, yang berisi gambar seorang dewa dengan dua wajah.
Janus tidak memiliki kuil, namun semua gerbang kota dipersembahkan untuknya. Dekat dibangunnya Forum Romawi, berdiri kuil Janus berupa lorong melengkung yang ditutupi gerbang-gerbang besar. Kuil ini terbuka hanya diwaktu peperangan, dengan keyakinan bahwa sang dewa penjaga ikut pergi bersama tentara Romawi dan menjaga mereka. Saat itu begitu banyak peperangan dilakukan bangsa Romawi sehingga gerbang-gerbang tempat perlindungan ini hanya tertutup selama tiga kali sepanjang 700 tahun (www.anneahira.com)
Sebagai dewa yang mendampingi tahun baru, bulan pertama dinamakan atas dirinya dan tanggal 1 Januari merupakan perayaan paling penting karena tiap pintu dari bangunan milik umum dan milik pribadi dihiasi ranting daun salam dan karangan bunga.
Persembahannya terdiri dari kue-kue, cairan anggur, dan bir yang dipersembahkan untuknya setiap awal bulan, dan sebelum melakukan upacara korban untuk dewa lainnya nama Janus selalu diucapkan terlebih dahulu dan minuman persembahan dituangkan untuknya.
Janus biasanya digambarkan dengan dua wajah. Sebagai penjaga pintu langit, ia selalu digambarkan sedang berdiri tegak, menggenggam sebuah kunci disatu tangan dan sebuah tongkat di tangan lainnya.
Menurut cerita, Janus adalah seorang raja yang idup di zaman Italia kuno, yang selama hidupnya memerintah rakyatnya dengan sangat bijaksana dan teratur membuat rakyatnya merasa bersyukur atas berkah yang mereka terima. Setelah kematiannya, rakyat begitu mendewakannya dan menempatkannya pada posisi paling tinggi diantara dewa lainnya.

FLORA
            Flora adalah dewi bunga dan dianggap sebagai dewi dermawan yang menjaga dan melindungi kuncup-kuncup bunga.
            Ia sangat dihormati oleh bangsa Romawi dan sebuah festifal dengan nama Floralia dirayakann untuk menghormatinya dari tanggal 28 April sampai dengan 1 Mei. Festifal ini menandakan masuknya musim yang penuh keceriaan, dimana bunga-bunga menghiasi rumah, jalanan, dan lainnya serta dkenakan pada rambut gadis-gadis kecil.
            Flora yang melambangkan musim semi, biasanya digambarkan sebagai
gadis Cantik mengenakan karangan bunga.

 ROBIGUS
            Kebalikan dari Flora, Robigus adalah dewa antagonis, pelaku kejahatan
yang senang merusak tumbuh-tumbuhan baru dengan jamur, yang kemarahannya
dapat ditenangkan hanya dengan doa-doa dan pengorbanan, ketika ia dipuja
dengan nama Averuncus atau Avertor.
Festival Robigus (Robigalia) dirayakan pada tanggal 25 April.

 POMONA
            Pomona adalah dewi perkebunan buah dan pohon-pohon buah, yang
Menurut Ovid, tidak peduli dengan hutan-hutan atau sungai-sungai, namun
mencintai kebun kebun dan dahan-dahan yang menumbuhkan buah-buahan.
Pomona merupakan lambing musim gugur, dan digambarkan sebagai gadis cantik yang dibebani dengan ranting-ranting pohon buah.

 VERTUMNUS
            Vertumnus adalah dewa kebun dan hasil lading yang menandakan
Perubahan musim. Proses perubahan pada alam ini ditunjukkan melalui kuncup
daun yang berkembang menjadi bunga, dan bunga menjadi buah.
Perubahan musim dalam mitologi merupakan symbol yang menandakan
Vertumnus sedang bermetamorfosis menjadi berbagai bentuk yang berbeda-beda dengan tujuan mendapatkan perhatian Pomona yang sangat mencintai pekerjaannya dan menolak menikahinya. Pertama-tama ia muncul di hadapan Pomona sebagai seorang pembajak, sebagai tanda musim semi. Kemudian sebagai seorang penuai sawah, untuk menunjukan musim panas. Setelah itu sebagai pemetik anggur, untuk menandakan musim gugur. Dan akhirnya sebagai wanita tua beruban, simbol dari salju pada musim dingin. Ia baru berhasil mendapatkan Pomona ketika kembali ke bentuk sebenarnya, yaitu seorang pemuda tampan.
            Vertumnus digambarkan memakai mahkota yang terbuat dari rangkaian
tangkai gandum dan membawa biji-bijian di tangannya.

 PALES
            Pales, dewa Italia kuno, terkadang digambarkan sebagai lelaki, kadang
sebagai kekuatan wanita.
            Sebagai seorang dewa, ia berperan sebagai dewa para penggembala dan
kawanan ternak.
            Sebagai seorang dewi, Pales melindungi peternakan dan kesuburan para
ternak. Festivalnya, Palilia, dirayakan pada tanggal 21 April, tepat di hari Kota
Romawi didirikan. Selama festival ini para penggembala menyalakan api pada
tumpukan jeram dan menerjangnya bersama kawanan ternak mereka, dengan
keyakinan bahwa kegiatan ini akan mensucikanmereka dari segala dosa.
            Kata Palatine, yang sebenarnya mengartikan kehidupan pedesaan, berasal
dari dewi ini. Perswembahan untuknya berupa kue-kue dan susu.

 PICUS
            Picus, anak dari dewa Saturnus dan ayah dari Faunus, adalah dewa hutan
dengan kemampuan melihat masa depan.
            Sebuah mitologi kuno menceritakan bahwa Picus adalah seorang pemuda
tampan yang mengawini seorang peri bernama Canens. Sang penyihir Circe, yang
jatuh hati karena ketampanannya, berusaha mendapatkan cintanya namun Picus
menolak cintanya sehingga Circe membalasnya dengan mengubahnya menjadi
seekor burung pelatuk, yang tetap memiliki kekuatan meramalkan masa depan.
            Picus digambarkan sebagai seorang pemuda dengan seekor burung pelatuk
bertengger di atas kepalanya. Sejak itu burung pelatuk dianggap memiliki
kekuatan meramalkan masa depan.

 PICUMNUS DAN PILUMNUS
            Picumnus dan Pilumnus adalah dewa-dewa bangsa Romawi yang secara
khusus melindungi bayi-bayi yang baru lahir.

SILVANUS
            Silvanus adalah dewa hutan yang seperti Faunus, memiliki banyak kesamaan dengan Pan-nya bangsa Yunani. Ia adalah dewa pelindung dari perkebunan dan hutan rimba, dan secara khusus melindungi batas-batas padang rumput.
            Silvanus digambarkan sebagai seorang pria tua yang segar bugar, menggotong pohon siprus karena berdasarkan mitologi Romawi, perubahan bentuk seorang pemuda bernama Cyparissus menjadi sebuah pohon dengan nama sama dengan dirinya berhubungan erat dengan Silvanus.
            Persembahan untuknya terdiri dari susu, daging, minuman anggur, gandum, dan babi.

 TERMINUS
            Terminus adalah dewa  yang melindungi seluruh batas wilayah dan petunjuk jalan.
            Ia mulanya digambarkan dengan sebuah balok batu biasa yang kemudian hari digantikan dengan bentuk kepala sang dewa. Numa Pompilius, penyumbang utama bangsanya yang berusaha untuk menegaskan hak kepemilikan, memerintahkan dibangunnya balok-balok bebatuan yang berfungsi sebagai garis penanda yang membagi satu properti dengan yang lainnya. Ia juga menjadi penyebab dibangunnya altar untuk menghiormati Terminus, dan mengadakan festival atas namanya (Terminalia), yang dirayakan pada tanggal 23 Februari.
            Dalam suatu kesempatan, ketika Tarquin ingin memindahkan beberapa
Altar para dewa-dewi untuk membangun kuil baru, dikisahkan bahwa hanya
Terminus dan Juventas sajalah yang menolak untuk dipindahkan. Penolakan keras
ini diarikan sebagai pertanda baik bahwa kota Romawi takkan pernah kehilangan
batas-batas wilayahnya, dan akan selamanya muda dan kuat.

 CONSUS
            Consus adalah dewa yang memberikan nasihat rahasia. Bangsa Romawi
meyakini jika mendadak timbul ide dalam pikiran seseorang maka Consuslah
yang memberinya saran. Namun ini hanya berlaku pada rencana-rencana yang
membawa hasil yang memuaskan.
            Sebuah altar dibangun atas nama dewa ini di daerah Circus Maximus, dan
selalu dalam keadaan tertutup kecuali selama perayaan festivalnya, Consualia,
yang diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus.

LIBRITA
Librita adalah dewi yang melindungi pemakaman. Dewi ini
Diidentifikasikan  dengan Venus, karena rakyat zaman dulu menganggap bahwa
kekuatan cinta mampu bertahan hingga maut memisahkan.
Kuil Libitina di Romawi didirikan oleh Servius Tullius dan dilengkapi
dengan segala macam peralatan untuk proses pemakaman. Peralatan tersebut
dapat dibeli atau dipinjamkan. Catatan semua kematian yang terjadi di kota
Romawi disimpan di kuil ini. Agar dapat mengetahui tingkat kematian, atas
perintah Servius Tullius, sekeping uang dibayarkan untuk kematian per orang.

 LAVERNA
            Laverna adalah dewi yang melindungi para pencuri dan segala bentuk
penipuan. Sebuah altar dibangun atas namanya dekat Port Lavernalis, dan ia
memiliki kebun keramat di Via Salavia.

 COMUS
            Comus adalah roh pelindung acara jamuan makan, pesta, kesuka-riaan,
dan semua bentuk kesenangan dan kesembronan dalam berpesta.
            Ia digambarkan sebagai seorang pemuda memakai mahkota bunga,
Wajahnya merah padam akibat minuman anggur, badannya bersandar pada tiang
dengan sikap setengah mengantuk dan mabuk, disertai obor yang jatuh dari
tangannya.

 CAMENAE
            Camenae adalah para bidadari peramal masa depan yang dihormati oleh
masyarakat Itali kuno. Mereka terdir dari empat, yang paling terkenal adalah
Carmenta dan Egeria.
            Carmenta dikenal sebagai ibu dari Evander, lelaki yang memimpin
masyarakat Arkadia masuk ke Italia dan mendirikan sebuah kota dekat Sungai
Tibet, dan kemudian hari bergabung dengan kota Romawi. Evander diceritakan
Sebagai orang pertama yang memperkenalkan seni dan peradaban Yunani ke
Italia beserta pemujaan terhadap dewa-dewanya.

 GENII
            Bangsa Romawi percaya bahwa setiap individu selalu ditemani sepanjang
hidupnya, dari awal kelahirannya hingga akhir hayatnya, oleh roh pelindung yang
disebut sebagai genius-nya, yang mengajaknya berbuat hal yang baik dan mulia,
dan berfungsi sebagai malaikat penjaga, menghiburnya disaat kesedihan dan
membimbingnya melakukak pekerjaan didunia.
            Seiring dengan waktu, genius kedua diyakini ada dan memiliki sifat jahat,
dan menjadi penghasut atas segala kesalahan. Genius ini selalu berseteru dengan
genius yang baik. Perseteruan dengan pengaruh antagonis ini menentukan nasib
sang manusia. Genii digambarkan sebagai makhluk bersayap, dengan gambaran
yang hampir serupa dengan gambaran manusia masa kini akan malaikat penjaga.

BANGSA MANE
LEMURES (LARVAE) DAN LARES
Para Mane adalah roh dari  mereka yang sudah meninggal, dan terdiri dari 2 macam, yaitu, Lemures (Larvae) dan Lares.
            Lemurs adalah para Mane yang berubah sebagai roh jahat dan menghantui tempat tinggal mereka di dunia, muncul di malam hari dalam bentuk yang jelek dan buruk rupa, serta menakuti teman dan kerabat  mereka. Mereka begitu ditakuti sehingga sebuah festifal, yang dijuluki Lemuralia, diselenggarakan untuk memberikan kedamaian untuk mereka.
            Lares Familiares merupakan pemikiran yang lebih menyenangkan. Mereka adalah roh leluhur dari tiap keluarga, yang setelah kematian memiliki kekuatan untuk melindungi kebradaan dan kemakmuran keluarga, di mana mereka dahulunya menjadi bagian dari keluarga itu. Tempat kehormatan untuk mereka berada di sebelah perapian yang dihuni oleh patung Lar dari rumah tersebut, yang dahulunya merupakan pendiri keluarga tersebut.


BANGSA PENATES
            Bangsa Penates adalah para dewa yang dipilih oleh masing-masing keluarga dan seringkali oleh satu anggota keluarga sebagai pelindung khususnya. Banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan dalm proses pemilihan ini. Jika misalnya, seorang anak lahir pada hari yang sama dengan festival Vesta, itu menunjukan bahwa dewa atau dewi tersebut mulai saat itu menjadi pelindungnya (Berens, 2010:177).


TEMPAT PEMUJAAN ROMAWI KUNO

 KUIL
            Kuil-kuil paling kuno memiliki fungsi ganda, mereka tidak saja menjadi
tempat pemujaan pada para dewa, tapi juga sebagai bangunan-bangunan untuk
menghormati mereka yang telah tiada.
            Satu kuil seringkali digunakan untuk lebih dari satu dewa, dan selalu
dibangun seetelah kejadian yang berkaitan dengan dewa yang dianggap suci.

 PATUNG
            Diatas mimbar tempat pemujaan berdiri patung dewa yang dipuja di kuil,
dikelilingi patung-patung dewa lainnya, yang dipagari jeruji.

 ALTAR
            Sudah menjadi kebiasaan pada masa itu untuk mengukir nama atau
symbol dewa terkait pada patungnya dan dianggap sangat keramat. Jika seorang
pembuat onar  berlindung pada patung tersebut maka hidupnya akan terselamatkan
dari pengejarnya, dan memaksanya dari keluar dari tempat tersebut adalah
pelanggaran.
            Altar-altar yang paling kuno dihiasi dengan tanduk, yang pada masa itu
merupakan symbol kekuatan dan martabat, karena kekayaan dan benda-benda
berharga pada masa itu terdiri dari binatang-binatang ternak.
            Altar-altar yang dibangun di tempat pemujaan umum biasanya berada di
hutan kecil, jalan raya, atau pasar-pasar di kota.
            Dewa-dewa dunia bawah tidak memiliki altar apapun, selokan dan parit
digali untuk menampung darah persembahan untuk mereka.

 PENDETA
            Pada zaman dulu, pendeta dikenal memiliki kasta khusus dan dibedakan
tidak  hanya dari jubah keagamaan yang mereka kenakan, namun juga dari
kealiman, kebijaksanaan, dan kehidupan mereka yang tanpa cela. Para pendeta ini
terdiri dari orang-orang yang dipilih sebagai mediator antara para dewa dan
manusia, menyampaikan doa-doa dan persembahan atas nama rakyat, serta
sebaliknya memberitahu mereka janji-janji, pemberian, dan persembahan apa saja
yang paling dapat diterima para dewa.
           
 PERSEMBAHAN (KORBAN)
            Tak ada keraguan bahwa rasa syukur kepada para dewa atas perlindungan dan berkah luar biasa yang mereka yakini dilmpahkan para dewa untuk umat manusia, mendorong manusia dari segala bangsa dan di semua Negara untuk melakukan kegiatan pengorbanan untuk para dewa dengan memberikan sebagian dari pemberian yang telah dicurahkan untuk mereka.

 PERAMAL
            Seorang peramal diyakini mampu menyampaikan keinginan para dewa.

 DUKUN RAMAL (AUGURS)
            Dukun masyarakat Romawi disebut juga Augur, dan memainkan peranan penting dalam sejarah Romawi, karena tidak ada kegiatan yang dilakukan tanpa berkonsultasi dengan mereka dengan tujuan mendapatkan keberhasilan.

 FESTIVAL
            Festival merupakan tanda beristirahat, bergembira, dan bersyukur, serta merupakan perayaan untuk memperingati hari-hari penting. Festival yang sudah lama ada merupakan perayaan setelah panen sayuran atau buahan, dan dirayakan dengan penuh kegembiraan dan keceriaan selama berhari-hari. Hasil panen terbaik dipersembahkan untuk para dewa dalam festval, diiringi dengan doa dan pujian.

FESTIVAL BANGSA ROMAWI

 SATURNALIA
            Saturnalia, festival nasional yang diadakan pada bulan Desember untuk mengiormati Saturn, selalu dirayakan setelah pengumpulan panen dan berlangsung selama beberapa hari.
           
 CEREALIA
            Festival ini dirayakan untuk menghormati Ceres. Perayaan ini secara khusus hanya diikuti kaum wanita yang memakai kain putih sembari berkeliaran dengan membawa obor di tangan mereka untuk menggambarkan pencarian sang dewi akan putrinya, Proserpine.

 VESTALIA
            Vestalia merupakan festival yang diadakan untuk menghormati Vesta yang jatuh pada tanggal 9 Juni dan secara khusus dirayakan oleh kaum wanita yang menjalani festival ini dengan berjalan iring-iringan menuju kuil sang dewi tanpa menggunakan alas kaki.

1 Response to "KERAJAAN ROMAWI"

  1. yukie Says:

    https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.com/2017/11/waspada-cuaca-buruk-ini-resep-jaga.html
    https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.com/2017/11/peneliti-yogyakarta-kembangkan-singkong.html
    https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.com/2017/11/menahan-kencing-bisa-sebabkan-kerusakan.html

    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At Dominovip.com ^^
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
    - BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
    - Skype : Vip_Domino
    - WHATSAPP : +62813-2938-6562
    - LINE : DOMINO1945.COM
    - No Hp : +855-8173-4523

Posting Komentar